Jumat, 19 Oktober 2012

Cara Mengatasi Insomnia

Filled under:


Apa Itu Insomnia ???

Insomnia adalah adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur—walaupun ada kesempatan untuk itu. Biasanya insomnia disebabkan oleh gangguan di dalam waktu dan mekanisme tidur dan perilaku yang tidak sehat (seperti tidak teratur jam tidur, seringnya begadang dan penggunaan kafein).Insomnia adalah sebagian dari gangguan tidur, tetapi keluhan ini adalah keluhan yang paling sering dari gangguan tidur. Beberapa masalah tidur antara lain insomnia, narcolepsy, hypersomnia dan apnea.

Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif. Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.

Ada tiga jenis gangguan insomnia, yaitu:
  1. Susah tidur (sleep onset insomnia),
  2. Selalu terbangun di tengah malam (sleep maintenance insomnia),
  3. Selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan (early awakening insomnia).
Buku Applications in Self-Management (Brian T. Yates, 1986) memberikan daftar untuk mendiagnosis masalah tidur. Anda mungkin memiliki masalah tidur jika beberapa dari hal-hal berikut terjadi pada Anda:
  1. Merasa lelah dan tertekan pada waktu pagi hari atau malam hari.
  2. Memiliki lingkaran gelap dan membengkak di sekitar mata anda.
  3. Jatuh tertidur di pesta atau setelah makan malam di rumah orang.
  4. Kurang aktif dan memiliki sedikit hubungan sosial.
  5. Merasa seperti kehilangan fokus perhatian yang membuat anda tidak dapat merespon rangsangan dari luar dan membuat anda sensitif terhadap hal lainnya.
  6. Sangat sensitif terhadap rangsangan internal seperti sakit perut (maag) atau kejang-kejang.Sering tidak dapat tidur, tidur tidak nyenyak ataupun bangun terlalu dini.
  7. Takut menghadapi malam hari karena anda susah tidur.
  8. Mudah tersinggung atas hal-hal yang tidak penting.
  9. Mengkonsumsi obat-obat tidur dalam beberapa bulan terakhir.
  10. Menggunakan rokok, alkohol atau obat-obatan untuk menenangkan diri dan membantu anda untuk tidur.
  11. Kecanduan obat-obatan, terutama yang mengandung zat penenang.
Jika ada salah satu dari sejumlah daftar tersebut terjadi pada Anda, maka dapat dipastikan Anda telah mengalami masalah dalam tidur.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gangguan tidur ini antara lain:
  1. Berolah raga teratur. Beberapa penelitian menyebutkan berolah raga yang teratur dapat membantu orang yang mengalami masalah dengan tidur. Olah raga sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan bukan beberapa menit menjelang tidur. Dengan berolah raga, kesehatan Anda menjadi lebih optimal, sehingga tubuh dapat melawan stress yang muncul dengan lebih baik.
  2. Hindari makan dan minum terlalu banyak menjelang tidur. Makanan yang terlalu banyak akan menyebabkan perut menjadi tidak nyaman, sementara minum yang terlalu banyak akan menyebabkan Anda sering ke belakang untuk buang air kecil. Sudah tentu kedua keadaan ini akan menganggu kenyenyakan tidur Anda.
  3. Tidurlah dalam lingkungan yang nyaman. Saat tidur, matikan lampu, matikan hal-hal yang menimbulkan suara, pastikan Anda nyaman dengan suhu ruangan tidur Anda. Jauhkan jam meja dari pandangan Anda karena benda itu dapat membuat Anda cemas karena belum dapat terlelap sementara jarum jam kian larut.
  4. Kurangi mengkonsumsi minuman yang bersifat stimulan atau yang membuat Anda terjaga seperti teh, kopi, alkohol dan rokok. Hal-hal tersebut akan menyebabkan Anda terjaga yang tentu saja tidak Anda perlukan bila ingin tidur.
  5. Makananlah makanan ringan yang mengandung sedikit karbohidrat menjelang tidur. Bila tersedia, tambahkan dengan segelas susu hangat low-fat.
  6. Mandilah dengan air hangat 30 menit atau satu jam sebelum tidur. Mandi air hangat akan menyebabkan efek sedasi atau merangsang tidur. Selain itu, mandi air hangat juga mengurangi ketengangan tubuh.
  7. Hentikan menonton TV, membaca buku, setidaknya satu jam sebelum tidur.Gunakanlah tempat tidur Anda khusus hanya untuk tidur. Hal ini akan membantu tubuh Anda menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tidur. Saat Anda berbaring di tempat tidur, maka akan timbul rangsangan untuk tidur.
  8. Lakukan aktivitas relaksasi secara rutin. Mendengarkan musik, melatih pernafasan, meditasi dan lain-lain akan membantu memperlambat proses yang terjadi dalam tubuh, sehingga tubuh Anda akan menjadi lebih santai. Keadaan ini akan mempemudah anda untuk tidur.
  9. Jernihkan pikiran Anda. Enyahkan segala kekhawatiran yang menghinggapi pikiran Anda. Salah satu cara untuk ini adalah dengan menuliskan semua pikiran Anda lewat media blog.
  10. Tidur dan bangunlah dalam periode waktu yang teratur setiap hari. Waktu tidur yang kacau akan mengacaukan waktu tidur Anda selanjutnya.
Sumber : synerbiz.net

Posted By fadlost19.26

6 Penyakit yang Bikin Wanita Mati Muda

Filled under:



Gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang tidak teratur atau kurangnya aktivitas fisik membuat wanita lebih berisiko terhadap beberapa penyakit yang menyebabkan kematian lebih dini. Kenali penyakit yang menimbulkan kekhawatiran besar bagi wanita tersebut dan cegah sebelum terlambat.

Berikut 6 penyakit yang seringkali menyebabkan kematian dini pada wanita:

1. Kanker payudara
Meskipun wanita sangat rentan terhadap berbagai jenis kanker, seperti kanker usus dan kulit, tetapi kanker payudara adalah penyebab utama kedua kematian bagi wanita. Seperti kebanyakan jenis kanker, ada empat tahapan kanker dan tahap ke-4 adalah yang paling parah.

Kanker payudara sangat menakutkan karena pada tahap awal tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali, sehingga Anda tidak dapat mengenali kanker payudara lebih dini tanpa kontrol yang teratur oleh dokter.

Selain berobat ke dokter, penting untuk melakukan tes payudara lebih dini untuk mengidentifikasi benjolan pada payudara. Menurut American Cancer Society, faktor risiko utama kanker payudara pada wanita antara lain bertambahnya usia, gen, riwayat keluarga, ras, tidak hamil atau melahirkan, obesitas, dan konsumsi alkohol.

Beberapa faktor risiko kanker seperti riwayat keluarga memang sulit dicegah tetapi Anda dapat membantu mencegah kanker payudara dengan tidak merokok, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga, makan makanan yang sehat, menyusui, periksa secara rutin ke dokter, tidak minum alkohol dan menghindari polusi.

2. Gangguan pernapasan kronis
Penyakit seperti bronkitis, asma dan emfisema merupakan ancaman besar bagi wanita yang merokok atau tinggal di daerah yang kondisi udaranya sangat tercemar. Sebelumnya diketahui bahwa pria memiliki kecenderungan yang lebih besar terhadap gangguan pernapasan, tetapi kini justru sebaliknya.

Berdasarkan data dari National Center for Health Statistics, jumlah wanita yang mengidap gangguan pernapasan kronis meningkat sejak tahun 1990-an dan angka kematian akibat gangguan pernapasan pada wanita pun sangat tinggi.

Beberapa gangguan pernapasan seperti asma, sebagian besar bersifat genetik atau keturunan. Tetapi emfisema, yang sering disebabkan oleh kebiasaan merokok dapat dicegah atau dikendalikan dengan cara berhenti merokok.

Selain itu, batasi ekspos terhadap polutan dalam ruangan maupun luar ruangan, seperti polusi udara, asap rokok atau debu jalanan untuk mencegah berkembangnya gangguan pernapasan.

3. Stroke
Stroke adalah penyebab kematian pada wanita yang menduduki peringkat 3 di dunia. Stroke terjadi ketika otak gagal menjalankan fungsinya akibat terganggunya aliran darah ke otak karena penyumbatan arteri atau aneurisma.

Tanda-tanda umum stroke, seperti mati rasa secara tiba-tiba pada wajah atau tubuh, kesulitan berjalan, gangguan penglihatan, atau sakit kepala dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Akan tetapi, wanita sering mengalami gejala tambahan, seperti nyeri dada, cegukan mendadak, nyeri pada wajah, atau sesak napas.

Stroke dapat terjadi pada wanita di segala usia, tetapi persentase kemungkinannya akan meningkat seiring bertambahnya usia. Gaya hidup seperti pola makan yang buruk, tekanan darah tinggi dan kurangnya olahraga dapat menyebabkan stroke.

Selain itu, wanita yang berusia di atas 35 tahun dan mengambil kontrol kelahiran juga berada pada risiko yang lebih tinggi untuk stroke dibandingkan wanita yang tidak. Para ahli percaya bahwa 80 persen dari stroke dapat dicegah dengan selalu memantau tekanan darah, rutin mendapatkan tes diabetes, olahraga, dan menghindari rokok.

4. Diabetes tipe 2
Tidak seperti diabetes tipe 1 yang bersifat genetik atau keturunan, diabetes tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk dan kurangnya olahraga.

Diabetes tipe 2 mempengaruhi tubuh dalam memanfaatkan gula darah, atau glukosa. Jika diabetes tidak terkontrol, akibatnya akan menyebabkan penyakit jantung, gangguan penglihatan, kerusakan saraf, dan komplikasi lain, termasuk kematian.

Wanita muda atau bahkan di akhir usia remajanya dapat mengidap diabetes tipe 2. Cegah dengan cara melakukan olahraga secara teratur untuk menurunkan gula darah. Selain itu, selektiflah dalam memilih makanan, konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, gandum, dan lemak sehat dari ikan atau sumber nabati.

5. Penyakit jantung
Penyakit jantung merupakan penyakit yang menyebabkan kekhawatiran bagi wanita terhadap kematian dinia. Meskipun data menunjukkan bahwa kematian pada pria akibat penyakit jantung lebih banyak daripada wanita, wanita cenderung terlambat mendapatkan pertolongan karena gejalanya yang sulit diknali.

Menurut Mayo Clinic, gejala-gejala penyakit jantung pada wanita sangat khas dan kadang meleset dari diagnosa dokter. Faktor risiko penyakit jantung pada wanita adalah obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kebiasaan merokok, dan riwayat keluarga.

Cara termudah untuk mencegah penyakit jantung adalah dengan mempertahankan berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, menghindari alkohol dan rokok, makan makanan sehat, dan menjadwalkan kunjungan ke dokter untuk menguji tekanan darah.

6. Depresi
Wanita lebih mudah mengalami gangguan depresi daripada pria. Meskipun alasan yang mendasarinya belum diketahui secara pasti, tetapi para ahli percaya bahwa perubahan hormon setelah melahirkan dan selama menopause dapat memicu kondisi depresi.

Depresi adalah gangguan suasana hati yang tidak mudah dicegah seperti penyakit fisik lainnya. Namun, jika Anda merasakan kesedihan yang luar biasa, bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera hubungi dokter. Pengobatan dan terapi psikologis dapat mengatasi depresi.

Sumber : http://health.detik.com/read/2012/10/19/150041/2067242/763/6-penyakit-yang-bikin-wanita-mati-muda (detik.com)

Posted By fadlost17.02

Kamis, 11 Oktober 2012

Imunisasi, Investasi Kesehatan Anak untuk Masa Depan

Filled under:


IMUNISASI tidak saja menjadi langkah preventif mencegah penularan penyakit, tapi juga investasi kesehatan buah hati di masa depan. Mau bukti?

Siapa pun pasti mengenal imunisasi. Bahkan, mungkin sebagian besar dari kita sudah pernah mendapatkan imunisasi saat kita masih kecil. 

Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan tubuh secara aktif terhadap penyakit-penyakit tertentu. 

Sayangnya, masih ada kelompok masyarakat yang masih meragukan manfaat pemberian imunisasi kepada anaknya. Padahal, imunisasi tidak hanya menciptakan kekebalan tubuh, tapi juga penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit pada anak maupun orang-orang di sekitarnya. 

Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) masih merupakan penyebab kematian dan kecacatan anak. Sekira lima persen kematian pada anak balita diakibatkan oleh PD3I. Karena itu, upaya imunisasi sangat penting dilakukan untuk menekan angka kesakitan dan kematian tersebut.

Terus diintensifkan

Pemberian imunisasi di Indonesia pertama kali dilakukan pada 1956, diawali dengan imunisasi cacar. Sejak itu, cakupan dan jenis imunisasinya terus diperluas. Dewasa ini, ada lima vaksin yang diberikan Program Imunisasi pada bayi dan anak Indonesia untuk mencegah tujuh penyakit menular, yaitu Tuberkulosis, Polio, Difteria, Pertusis, Tetanus, Campak, dan Hepatitis B.

Kegiatan pemberian imunisasi juga semakin merata di seluruh wilayah. Kalau 2008 baru 68,3 persen dari 65.781 desa yang telah mencapai Universal Child Immunization (UCI), setelah akselerasi pada 2010, cakupannya mencapai 75,3 persen dari 75.990 desa.

Salah satu contoh konkrit keberhasilan penting program imunisasi, yaitu bebasnya penyakit cacar. Pada 1974, Indonesia secara resmi dinyatakan negara bebas cacar. Sementara itu, kasus penyakit PD3I lainnya juga makin menurun. Campak misalnya, dari 24.388 kasus pada 2008, turun menjadi 17.139 kasus pada 2010. Tetanus neonatorum dilaporkan sebanyak 198 kasus pada 2008, beberapa tahun terakhir menjadi sekira 137 kasus.

Untuk polio, walaupun sudah tidak ada lagi kasus polio dalam beberapa tahun ini, ancaman dari luar negeri masih tetap ada. Beberapa negara di dunia masih melaporkan adanya virus polio liar. Karena belum seluruh desa mencapai UCI, berarti masih ada kantung-kantung desa yang berpotensi terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Untuk antisipasi keadaan tersebut, sejak 2009 telah dilakukan kampanye imunisasi tambahan dalam tiga tahap. Tahap pertama dilakukan pada 2009, tahap kedua pada 2010, dan tahap terakhir digelar pada 2011 di 17 provinsi di Indonesia dengan sasaran cakupan minimal 95 persen dari seluruh anak balita.

Tahun ini, Indonesia bersama-sama negara-negara di kawasan Asia Tenggara berkomitmen menjadikan 2012 sebagai Tahun Intensifikasi Imunisasi Rutin atau Intensification of Routine Immunization (IRI).

Menyikapi isu

Imunisasi tentu perlu mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak, termasuk masyarakat. Pasalnya, sampai saat ini masih dijumpai sejumlah tantangan dalam pemberian imunisasi, antara lain pemahaman orangtua yang masih kurang di sebagian kalangan masyarakat, mitos yang salah terkait imunisasi, kendala geografis, sampai jadwal imunisasi yang terlambat.

Masyarakat juga perlu lebih cermat dan berhati-hati dalam menyikapi berbagai informasi terkait imunisasi, misalnya menyikapi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang berat. 

Sebagai contoh, ketika wabah polio di Jawa Barat terjadi, beberapa anak lumpuh setelah mendapat vaksin polio. Dengan pemeriksaan virus (virologi) terbukti bahwa kelumpuhan tersebut diakibatkan virus polio liar yang sudah menyerang anak tersebut sebelum dia mendapat imunisasi polio. 

Demikian pula dengan kasus KIPI berat lainnya. Setelah diperiksa ahli-ahli di bidangnya, terbukti bahwa KIPI tersebut akibat penyakit lain yang sudah ada sebelumnya, bukan akibat imunisasi. 

Untuk menyikapi kasus KIPI, sebaiknya masyarakat mengacu pada informasi yang diberikan oleh Komite Daerah (Komda) KIPI yang ada di provinsi atau Komite Nasional (Komnas) KIPI di Jakarta. Karena berita atau laporan kecurigaan adanya KIPI selalu dikaji secara ilmiah oleh ahli-ahlinya, seperti pakar-pakar penyakit infeksi, imunisasi, dan imunologi yang ada di komite tersebut.

Sejatinya, masyarakat tidak perlu ragu akan keamanan dan manfaat imunisasi. Saat ini, 194 negara di seluruh dunia yakin bahwa imunisasi aman dan bermanfaat mencegah wabah, sakit berat, cacat, dan kematian pada  bayi dan balita. 

Bahkan, negara-negara dengan tingkat sosial ekonomi yang tinggi pun masih terus melaksanakan program imunisasi. Termasuk, negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dengan cakupan imunisasi lebih dari 85 persen.

Pencegahan penyakit melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh lebih murah ketimbang terlanjur jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. 

Jadi, imunisasi bisa dikatakan investasi kesehatan untuk masa depan. Sebaiknya, semua bayi dan balita diimunisasi secara lengkap. Dengan terhindarnya anak dari penyakit infeksi berbahaya, maka mereka memiliki kesempatan beraktivitas, bermain, belajar tanpa terganggu masalah kesehatan.


Posted By fadlost20.29

Selasa, 09 Oktober 2012

Tanda-Tanda Tubuh Anda Sehat

Filled under:





Anda mungkin sudah melakukan olahraga secara rutin, makan dengan pola teratur, dan melakukan gaya hidup sehat. Tetapi, apakah hal tersebut menjadi jaminan Anda sudah sehat?
 
Kesehatan adalah aset paling berharga. Jika kita sehat, semua kegiatan dapat kita lakukan dengan leluasa. Tapi, bagaimana bisa tahu bahwa Anda memang benar-benar sehat? Berikut ini tanda-tanda tubuh Anda memang benar-benar sehat, seperti dilansirMagforwoman.
 
1. Tanda pertama adalah saat Anda bangun pagi. Jika merasa tubuh Anda segar dan siap menghadapi hari, itu      
    salah satu pertanda kesehatan Anda sedang baik.

2. Cobalah naik tangga. Jika Anda merasa baik-baik saja, masih bisa bernapas normal dan berbicara lancar, ini 
    tanda Anda sehat.

3. Anda mendapat banyak pekerjaan yang banyak seharian, tetapi masih sanggup memasak makanan di rumah, 
   tanda stamina Anda sehat dan baik.

4. Coba periksa kulit Anda. Salah satu tanda Anda sehat muncul dari kulit yang bercahaya.

5. Warna kuku merah muda dan jelas, sederhana namun kuku juga memberikan tanda kesehatan Anda.

6. Buang air Anda lancar, teratur, tanpa rasa sakit, Anda benar-benar sehat.

7. Nafsu makan Anda baik, tidak makan terlalu banyak, atau terlalu sedikit. Itu adalah tanda tubuh Anda sedang 
   sehat.

8. Bersin juga salah satu tanda tubuh sehat. Ini adalah sinyal sistem kekebalan tubuh Anda bekerja dengan baik.

9. Kesehatan mental juga tentu penting. Jika Anda mampu mengatasi stress, maka secara mental, kesehatan 
   Anda pun baik.

10.Pola tidur Anda tidak terganggu insomnia atau kelainan tidur lainnya. Anda dapat tidur dengan pulas dan mencukupi waktu istirahat Anda.

Posted By fadlost12.38

Senin, 08 Oktober 2012

Waspadai Kanker pada Anak

Filled under:



KANKER merupakan penyakit yang mematikan bagi siapa pun, tidak terkecuali pada anak. Umumnya gejala kanker pada anak berupa sakit biasa tetapi para orang tua tetap harus waspada.
 
Bagi para orangtua, tentu tidak menginginkan buah hatinya sakit atau mengidap penyakit tertentu. Salah satunya penyakit kanker yang bisa menyerang siapa pun dan tidak terkecuali pada anak-anak. Namun, siapa sangka bahwa di negara Indonesia—berdasarkan data WHO—setiap tahun penderita penyakit kanker bertambah dan sekitar 4% anak-anak menderita penyakit kanker, serta tidak sedikit yang menyebabkan kematian.

Tidak ada salahnya dimulai sejak dini, para orangtua lebih peka terhadap penyakit yang diderita anak, sekecil apa pun sakitnya. Hal ini agar orang tua mengenali gejalanya sebagai upaya deteksi dini. Jika mengetahui penyakit lebih awal, maka akses kesembuhannya lebih besar dibandingkan telat terdeteksi. 

Menurut dr Novi Amelia Chozie SpA (K) Hematologi- Onkologi, dokter spesialis anak dalam seminarnya di Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya Jakarta, mengatakan, terdapat berbagai penyakit kritis yang kerap terjadi pada anak-anak, salah satunya penyakit kanker.

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa kanker memiliki banyak jenis, namun terdapat beberapa jenis kanker yang kerap terjadi pada anak-anak. ”Leukemia (kanker darah), kanker otak, neuroblastoma, limfoma (kelenjar limfe), rhabdomyosarcoma (otot), retinoblastoma (kanker retina mata), kanker tulang,” lanjutnya. 

Kanker pada anak bisa terjadi karena timbul dari berbagai faktor, mulai kelainan genetik hingga faktor lingkungan. ”Kanker pada anak bisa timbul sejak lahir dari berbagai organ tubuh karena adanya kelainan genetik, virus, maupun faktor lingkungan yang memengaruhinya,” papar dr Novi.
 
Dan yang harus diwaspadai adalah gejala pengidap penyakit ini serupa dengan sakit kesehatan umum. Namun, yang membedakan adalah pada terdapat benjolan atau pembesaran kelenjar. Banyak gejala yang harus diperhatikan dan dicurigai ke arah kanker oleh para orangtua.
 
”Seperti mengalami demam berkepanjangan, sakit kepala disertai muntah, kelainan kulit, terdapat benjolan pada rongga dada dan perut, pembesaran kelenjar di leher, penurunan berat badan, hal itu merupakan gejala kanker,” kata dr Novi.

Dia pun menambahkan, misalnya saja pada anak pengidap leukemia itu, gejalanya gampang pucat, cepat lelah, ada nyeri-nyeri tulang, dan pendarahan. Adapun tumor mata memiliki gejala mata kucing. ”Setiap jenis kanker, berbeda pula gejala yang dimiliki,” imbuhnya.
 
Bukan hanya itu, kanker pada anak yang terjadi juga bergantung pada usia mereka masing-masing.

”Usia rentan anak pengidap kanker itu sekitar berumur 4-5 tahun untuk pengidap leukimia, jika pengidap kanker tulang, biasanya berusia belasan tahun atau remaja, semua bergantung jenis kankernya,” tutur dr Novi.
 
Semua jenis penyakit kanker juga bisa merenggut nyawa seseorang, tidak peduli berapa pun usia mereka. Karena jika penyakit ini tersebar ke seluruh bagian atau alat tubuh, maka akan menyebabkan kematian. 

”Terjadinya kanker itu karena bertambahnya sel abnormal (kanker) secara berlebihan dan tidak terkendali sehingga menyebar ke seluruh bagian atau alat tubuh yang berakibat mengganggu atau merusak fungsinya dan menyebabkan kematian,” papar dr Novi.
 
Meski begitu, penyakit kanker pada anak juga sebenarnya bisa disembuhkan. ”Kanker bisa sembuh jika sudah terdeteksi sejak dini, jika sudah stadium 3 atau 4, akses untuk sembuh agak sulit. Jadi bergantung pada stadium penyakit dan jenis kankernya,” tuturnya.

Selain itu, juga harus didukung penuh pada perawatan dan pengobatan yang dilakukannya. ”Dilihat dari gambaran histopatologis, ketaatan pengobatan, keadaan fisik atau gizi anak, pengobatan support atau penunjang,” tutur dr Novi.

Sumber : http://health.okezone.com/read/2012/10/08/482/700527/waspadai-kanker-pada-anak
( okezone.com )

Posted By fadlost11.59